Olahraga
seperti sepakbola, futsal, badminton, tenis, lari atletik termasuk
contoh olahraga keras karena mempunyai gerakan-gerakan eksplosif yang
bisa cepat menaikkan denyut nadi. Agar tidak menimbulkan bahaya pada
tubuh sesuaikan olahraga tersebut dengan dosis dan umur Anda.
Dokter
olahraga yang sudah malang melintang menangani PSSI dan KONI DR med
Suhantoro SpKO FACSM (K) mengatakan olahraga bisa menimbulkan masalah
jika dilakukan tidak sesuai dosis, jenis olahraga dan umur.
“Orang
banyak yang mengabaikan soal dosis olahraga yang aman sesuai umur,
sehingga banyak kasus orang yang meninggal setelah olahraga,” kata DR
Suhantoro dalam perbincangannya dengan detikHealth, Kamis (5/7/2012).
Ketika orang masih berusia 20-25 tahun atau sampai maksimal 30 tahun,
tubuh masih bisa melakukan kompensasi terhadap kegiatan olahraga yang
berat.
Tapi ketika usia seseorang sudah di atas 30 tahun maka orang
perlu mengetahui dosis dan jenis olahraga yang aman sesuai usianya.
Saat berolahraga, kata DR Suhantoro, detak jantung, tekanan darah
sistolik (atas), dan cardiac output (jumlah darah yang dipompa per
denyut jantung) semua mengalami peningkatan.
Aliran darah ke
jantung, otot, dan kulit juga meningkat. Akibatnya, metabolisme tubuh
menjadi lebih aktif memproduksi CO2 (karbondioksida/oksida asam) dan H+
(ion proton) pada otot.
Akhirnya orang akan bernapas lebih cepat dan
lebih dalam untuk memasok oksigen lebih banyak karena metabolisme yang
meningkat ini. Tapi olahraga berat itu membuat metabolisme tubuh tidak
bisa lagi hanya mengandalkan pasokan oksigen tapi menggunakan proses
biokimia.
Proses biokimia ini menghasilkan asam laktat yang kemudian
memasuki aliran darah. Penumpukan asam laktat ini akan membuat tubuh
merasa capek saat olahraga. Kadar oksigen juga menurun akibat penumpukan
karbondioksida dalam darah. Jika oksigen turun maka sel-sel tubuh akan
mati.
“Jadi ada miliaran darah mati saat orang berolahraga, karena
saat olahraga tubuh orang akan menjadi asam, Ph akan menjadi sekitar
6,7-6,8. Padahal tubuh itu harus dalam kondisi basa yaitu Ph 7,” ungkap
DR Suhantoro.
Ada ancaman kematian jika Ph tubuh saat olahraga
akibat kecapekan mencapai Ph 6,3. Inilah yang menyebabkan terjadi kram
otot dan kram jantung yang membuat banyak orang terkena serangan jantung
setelah berolahraga.
Tubuh perlu waktu sekitar 30 menit untuk
menetralkan asam ini dengan cara istirahat. “Maka itu jika tubuh sudah
ngos-ngosan sebaiknya istirahat dulu, jangan dipaksakan berlari terus
ini untuk recovery,” kata dokter Suhantoro yang kini berusia 67 tahun.
Bagaimana dosis olahraga yang aman?
Menurut DR Suhantoro cara yang aman adalah mengukur denyut nadi
maksimal (DNM). DNM adalah denyut nadi maksimal yang dihitung
berdasarkan rumusan DNM = 220 – Umur, kemudian dikalikan dengan
intensitas membakar lemak 60-70 persen DNM.
DR Suhantoro
mencontohkan orang yang berusia 40 tahun maka DNM saat ia berolahraga
adalah 220 – 40 = 180. Kemudian angka 180 dikalikan dengan 60 persen
untuk batas ringan dan 70 persen untuk batas atas yang hasilnya 108-126
per menit.
Dengan mengetahui denyut nadi tersebut, maka orang yang
berusia 40 tahun harus berhenti sejenak dari olahraganya ketika denyut
nadinya sudah melampaui 126 per menit. Jika masih dipaksakan yang
terjadi adalah kram jantung yang membuat serangan jantung.
Untuk
menghitung denyut jantung bisa dengan cara menghitung nadi di dekat
tangan atau yang lebih praktis memakai jam yang ada detak jantungnya.
“Sekali lagi perlu diperhatikan kondisi denyut jantung saat berolahraga
jangan sampai melebihi batas maksimal yang bisa membahayakan jantung,”
ingat Dr Suhantoro.
Jika sudah merasa melampaui dosis saat lari di
futsal misalnya, berikan saja bola-bola itu ke orang lain yang masih
kuat. Satu lagi saat istirahat minumlah air dengan suhu 15-16 derajat
atau minuman manisdengan kadar gula 2,5-5 persen. “Minuman yang terlalu
dingin akan sulit diabsorb tubuh karena suhu tubuh setelah olahraga
sedang dalam kondisi panas,” jelasnya.(Ikatan Dokter Indonesia)
Sumber: http://www.facebook.com/photo.php?fbid=155570837919071&set=a.111508672325288.16394.100003984687022&type=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar